Rabu, 17 Agustus 2016

Penyakit Sosial dan Penyimpangan Sosial

DR
A. PENGERTIAN PENYIMPANGAN SOSIAL
¤ Penyimpangan adalah segala bentuk perilaku yang tidak menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat. Dengan kata lain, penyimpangan adalah tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma nilai yang dianut dalam lingkungan baik lingkungan keluarga maupun masyarakat.
¤ Ada Beberapa definisi penyimpangan sosial dari para ahli yaitu sebagai berikut:
 
 

1. BRUCE J. COHEN
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
2. GILLIN
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok.
3. LEWIS COSER
Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.
4. JAMES VANDER ZENDEN
Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
5. PAUL B. HORTON
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat
6. ROBERT M.Z. LAWANG
Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.
7. LEMERT
Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyimpangan primer (primary deviation) dan penyimpangan sekunder (secondary deviation).
8. SOERJONO SOEKANTO
Penyimpangan terhadap kaidah-kaidah & nilai-nilai dalam masyarakat.
9. J.J. MANCIONIS
Pelanggaran terhadap norma masyarakat.
10. HORTON DAN HUNT
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dinyatakan sebagai suatu pelanggaran terhadap norma kelompok/masyarakat.
11. FREUD
Menuru Freud, perilaku menyimpang adalah perilaku yang terjadi apabila id yg berlebihan (tidak terkontrol) muncul bersamaan dengan superego yang tidak aktif.
12. ANDI MAPPIERE
Menurutnya, perilaku menyimpang disebut juga dengan Tingkah Laku Bermasalah. Tingkah laku bermasalah masih dianggap wajar jika hal ini terjadi pada remaja. Maksudnya, tingkah lau ini masih terjadi dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan sebagai akibat adanya perubahan secara fisik dan psikis.
13. RONALD A. HORDERT
Menurut Ronald A. Hordert, perilaku menyimpang adalah setiap tindakan yang melanggar keinginan-keinginan bersama sehingga dianggap menodai kepribadian kelompok yang akhirnya si pelaku dikenai sanksi.
14. CASARE LOMBROSO
Menurut Casare Lombroso, perilaku menyimpang yaitu perilaku yang disebabkan oleh faktor biologis, psikologis dan sosiologis.
15. SUTHERLAND
Menurut Sutherland perilaku menyimpang yaitu perilaku yang dilakukan remaja yang merupakan sesuatu yang dapat dipelajari.
 
¤ PENYEBAB PERILAKU MENYIMPANG
1. Perbedaan status (kesenjangan) sosial antara si kaya dan si miskin yang sangat menjolok.
2. Banyaknya pemuda putus sekolah (drop out) dan pengangguran.
3. Kebutuhan ekonomi untuk serba berkecukupan, tanpa harus bersusah payah bekerja.
4. Keluarga yang berantakan (broken home).
5. Pengaruh media massa.
6. Salah pergaulan.
 
¤ TEORI PENYIMPANGAN SOSIAL
1. Teori Anatomi
Teori ini berpandangan bahwa munculnya perilaku menyimpang adalah konsekuensi dari perkembangan norma masyarakat yang makin lama makin kompleks sehingga tidak ada pedoman jelas yang dapat dipelajari dan dipatuhi warga masyarakat sebagai dasar dalam memilih dan bertindak dengan benar. 
 
2. Teori Pengendalian
Teori ini muncul bahwa perilaku menyimpang pada dasarnya dipengaruhi oleh dua faktor: 
 
Baca Juga:
a. Pengendalian dari dalam yang berupa norma-norma yang dihadapi.
b. Pengendalian yang berasal dari luar, yaitu imbalan sosial terhadap konformitas
dan sanksi atau hukuman bagi masyarakat yang melanggar norma tersebut.
3. Teori Reaksi Sosial
Teori ini umumnya berpendapat bahwa pemberian cap atau stigma seringkali mengubah perilaku masyarakat terhadap seseorang yang menyimpang , sehingga bila seseorang melakukan penyimpangan primer maka lambat laun akan melakukan penyimpangan skunder.

4. Teori Sosialisasi
Menurut para ahli sosiologi, munculnya perilaku menyimpang pada teori ini, didasarkan dengan adanya ketidakmampuan masyarakat untuk menghayati norma dan nilai yang dominan.

5. Teori Fungsi oleh Durkheim
Kesadaran moral semua warga masyarakat tidak mungkin ada karena watak setiap individu berbeda.

6. Teori Merton oleh K. Merton
Struktur sosial bukan hanya menghasilkan perilaku yang konformis, melainkan perilaku yang menyimpang.

7. Teori Labelling oleh Edwin M. Lement
Seseorang menjadi menyimpang karena proses labelling yang diberikan masyarakat pada dirinya. Labelling adalah pemberian nama atau konotasi buruk, contoh si pemabuk, si perokok, dll.

8. Teori Konflik oleh Karl Marx
Kejahatan terkait erat dengan perkembangan kapitalisme.

9. Teori Pergaulan Berbeda oleh Edwin H. Sutherland
Penyimpangan bersumber dari pergaulan kelompok yang telah menyimpang.


¤ Lingkungan komunitas yang rawan dan kondusif bagi tumbuhnya perilaku menyimpang :
1. Jumlah penduduk yang berdesak-desakan dan padat.
2. Penghuni berstatus ekonomi rendah.
3. Kondisi perkampungan yang sangat buruk.
4. Banyak terjadi disorganisasi familiar dan sosial yang bertingkat tinggi.


B. PROSES PENYIMPANGAN SOSIAL
 
Proses Pembentukan Perilaku Menyimpang
Pembentukan perilaku menyimpang dapat terjadi karena proses sosialisasi yang tidak sempurna dan nilai-nilai sub kebudayaan menyimpang.
 
1. Proses sosialisasi yang tidak sempurna.
Dalam proses sosialisasi yang sangat berperan adalah agents of sosialization atau pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi.
Adapun agen-agen sosialisasi terdiri atas:
a. Keluarga
b. Sekolah
c. kelompok pergaulan,
d. media masa
Proses sosialisasi seolah-olah tidak sempurna karena tidak sepadan antara agen sosialisasi satu dengan yang lain.
Proses sosialisasi yang tidak sempurna antara lain disebabkan oleh:
a. Terjadinya disorganisasi keluarga yaitu perpecahan dalam keluarga sebagai satu unit, karena anggota keluarga gagal dalam memenuhi kewajibannya yang sesuai dengan perannya.
b. Peperangan mengakibatkan disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan. Dalam keadaan kacau, nilai dan norma tidak berfungsi sehingga banyak sekali penyimpangan.
c. Perilaku menyimpang sebagai hasil proses sosialisasi nilai-nilai sub kebudayaan menyimpang.
2. Penyimpangan sebagai Hasil Sosialisasi dari Nilai- Nilai Subkebudayaan Menyimpang
Shaw dan Mc. Kay mengatakan bahwa daerah-daerah yang tidak teratur dan tidak ada organisasi yang baik akan cenderung melahirkan daerah kejahatan. Di daerah-daerah yang demikian, perilaku menyimpang (kejahatan) dianggap sebagai sesuatu yang wajar yang sudah tertanam dalam kepribadian masyarakat itu. Dengan demikian, proses sosialisasi tersebut merupakan proses pembentukan nilai-nilai dari subkebudayaan yang menyimpang. Contohnya di daerah lingkungan perampok terdapat nilai dan norma yang menyimpang dari kebudayaan setempat. Akibat tidak adanya keserasian dan keselarasan, norma-norma dalam masyarakat menjadi lumpuh dan arahnya menjadi samar-samar. Apabila hal itu berlangsung lama dalam masyarakat, maka besar pengaruhnya terhadap proses sosialisasi. Anggota masyarakat akan bingung dan sulit memperoleh pedoman. Akhirnya, mereka memilih cara atau jalan sendiri-sendiri. Jalan yang ditempuh tidak jarang berupa perilaku-perilaku yang menyimpang.

¤ Bentuk-Bentuk Penyimpangan Sosial
1. Penyimpangan Primer
Ciri-ciri penyimpangan primer yaitu;
1) Hanya bersifat sementara
2) Gaya hidup tidak didominasi oleh perilaku menyimpang, dan
3) Masih dapat diterima secara social
2. Penyimpangan Skunder
Ciri-ciri penyimpangan skunder yaitu;
1) Masyarakat tidak bisa menerima individu semacam itu
2) Masyarakatt umum telah mengetahuinya, dan
3) Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang.

C. PELAKU PENYIMPANGAN SOSIAL

¤ Pelaku penyimpangan social
1. Penyimpangan Individu
Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan. Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.
a. Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik.
b. Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan orang-orang.
c. Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku. Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya.
d. Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain.
e. Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak membela.
Ciri-ciri penyimpangan individu yaitu;
a. Bertindak sendirian
b. Tidak merencanakan penyimpangan dengan siapapun
c. Penyimpangan Kelompok
2. Penyimpangan kelompok adalah kegiatan yang dilakukan kelompok secara kolektif dengan cara yang bertentangan terhadap norma-norma yang berlaku. Misalnya, sekelompok orang menyelundupkan narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya.

3. Penyimpangan campuran (combined deviation)
Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, remaja yang putus sekolah dan pengangguran yang frustasi dari kehidupan masyarakat, dengan di bawah pimpinan seorang tokoh mereka mengelompok ke dalam organisasi rahasia yang menyimpang dari norma umum (geng).

¤ Sifat-Sifat Penyimpangan
1. Penyimpangan yang bersifat positif
Penyimpangan ini tidak sesuai dengan aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku. Misalnya: melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dikerjakan mereka.
Contoh: anak dibawah umur (usia kerja) melakukan kerja.
2. Penyimpangan yang bersifat negatif
Pada umumnya penyimpangan ini cendrung ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan buruk sehingga masyarakat mencela dan mengucilkan.
Misalnya: pembunuhan, perampokan dsb.
¤ Jenis Penyimpangan Sosial
1. Penyalahgunaan Narkotika Dan Obat-Obatan Terlarang
Ø Narkotika dari segi medis merupakan obat yang sangat berguna, Narkotika digunakan sebagai analigetika yaitu mengurangi rasa sakit dan penenang yang hanya digunakan di rumah sakit.
Ø Adapun zat-zat yang termasuk dalam jenis narkotika antara lain candu, morphin, kokain, sedatif, rohypnol, magadon, ekstasi, valium, heroin, dan kodein.
Ø Akibat yang ditimbulkan dari narkotika adalah halusinasi (khayalan), impian yang indah-indah atau menimbulkan rasa nyaman.
Ø Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang sekarang ini tidak hanya terjadi pada kota-kota besar, di kota-kota kecil pun penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang seringkali ditemukan. Penyalahgunaan narkotika sering terjadi di kalangan pelajar, pemuda, mahasiswa, dan kaum remaja bahkan orang dewasa.
2. Perilaku seksual diluar nikah
Terjadinya perilaku seksual diluar nikah tidak terlepas dari pengaruh- Pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia Pengaruh media seperti film, buku-buku porno, majalah, dan internet.
Perilaku seksual diluar nikah banyak sekali macamnya diantaranya;
· Pelacuran
· Pemerkosaan
· Kumpul Kebo
· Pelecehan seksual
o Akibat dari penyimpangan seksual di atas adalah penyakit yang mengerikan saat ini yakni HIV/AIDS, HIV (Human Immuno Deficiency Virus) adalah sesuatu virus yang menyerang sel darah putih manusia dan mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah di serang infeksi/penyakit. Virus HIV hidup di dalam empat cairan tubuh manusia yaitu cairan darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu.

o Virus HIV dapat menular lewat hal-hal berikut;
1. transfusi darah
2. pencangkokan organ atau jaringan tubuh
3. pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV secara bergantian
4. pemakaian jarum suntik untuk tato, jarum tindik, dan peralatan pencet jerawat yang tidak steril
5. hubungan seks tidak aman
6. melalui jalan lahir dan proses menyusui dengan air susu ibu dari seorang ibu yang positif HIV
7. Terjangkitnya tubuh oleh virus HIV mengakibatkan timbulnya penyakit AIDS.
Secara umum tanda-tanda seseorang terkena AIDS adalah sebagai berikut;
a. berat badan menurun lebih dari 10 % dalam waktu singkat
b. demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
c. diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
d. betuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan)
Ø Pekerja Seks Komersial (PSK)
PSK merupakan sebuah pekerjaan yang penuh kontrversi karena berbenturan dengan norma sosial dan norma agama. Banyak faktor yang menjadikan alasan bagi seseorang untuk memilih profesi sebagai pekerja seks yaitu;
1) Kemiskinan,
2) Broken home dan broken heart.
3. Tawuran atau perkelahian antarpelajar

Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat kompleksnya kehidupan kota yang disebabkan karena masalah sepele

4. Tindak kriminalitas
Tindak kriminal adalah tindak kejahatan atau tindakan yang merugikan orang lain dan melanggar norma hukum, norma sosial dan norma agama. Misalnya: mencuri, menodong, menjambret, membunuh, dan lain-lain. Disebabkan karena masalah kesulitan ekonomi. Dan merupakan profesi atau pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan yang halal. Ada 5 jenis kejahatan:
1) Kejahatan tanpa korban (crime without victim) adalah kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contohnya berjudi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika, dan sebagainya.
2) Kejahatan terorganisir (organized crime) adalah pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Contohnya komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.
3) Kejahatan kerah putih (white collar crime) adalah kejahatan yang mengacu pada kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Contohnya korupsi, kolusi.
4) Kejahatan kerah biru (blue collar crime) adalah kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang golongan rendah. Contohnya mencuri jemuran, sandal di masjid dan sebagainya.
5) Kejahatan korporat (corporate crime) adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Contohnya, suatu perusahaan membuang limbah beracun ke sungai yang mengakibatkan penduduk sekitar mengalami berbagai jenis penyakit.

D. FAKTOR-FAKTOR PENYIMPANGAN SOSIAL

¤ Faktor dari dalam adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan kedudukan seseorang dalam keluarga. Misalnya: seseorang yang tidak normal dan pertambahan usia.
¤ Faktor dari luar adalah kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan dan media massa. Misalnya: seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan atau narkoba. Pergaulan individu yang berhubungan teman-temannya, media massa, media cetak, media elektronik.


E. PENYIMPANGAN SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT SERTA UAPAYA PENCEGAHAN

1. BEBERAPA PENYIMPANGAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT
Nilai dan norma dibuat masyarakat untuk mengatur kehidupannya yang tertib dan tentram. Tapi tak jarang nilai dan norma tersebut dilanggar seseorang dan ini lah yang dinamakan tindakan menyimpang atau penyimpangan sosial. Dalam masyarakat terdapat beberapa pelanggaran terhadap nilai dan norma yaitu sebagai berikut:
Penyalahgunaan narkotikaa) Heroin b) Ganja c) Ekstasi d) Shabu-shabu
Kenakalan remaja a) Bolos sekolah b) Tawuran c) Ugal-ugalan di jalan raya
Minuman keras (alkoholisme)
Pelacuran
Penyimpangan seksual a) Lesbian dan homoseksual b) Sodomi c) Perzinahan (sek diluar nikah) d) Kumpul kebo
Tindakan kejahatan a) Pembunuhan b) Pencurian c) Perampokan d) Pemerkosaan
Gaya hidup a) Sikap arogansi b) Sikap eksentrik (sikap yang aneh dari lainnya seperti anak funk)
¤ Dampak Penyimpangan sosial
Setelah dilakukan perilaku menyimpang akan bedampak pada pelaku penyimpangan dan juga bagi masyarakat sekitarnya.
Berikut dampak dari penyimpangan sosial:
Ø Dampak negative :
1. Dampak terhadap diri sendiri
a. Dikucilkan masyarakat atau mencelakakan dirinya sendiri
b. Terganggunya perkembangan jiwa
c. Dapat mengahncurkan masa depan
d. Dapat menjauhkan diri pada tuhan
2. Dampak terhadap masyarakat
a. Terganggunya keseimbangan sosial
b. Pudarnya nilai dan norma
c. Merusak unsur-unsur budaya
d. Kriminalitas
Ø Dampak positif
1. Menumbuhkan kesatuan masyarakat
2. Memperkokoh nilai-nilai dan norma dalam masyarakat
3. Memperjelas batas moral
4. Mendorong terjadinya perubahan social

F. PENCEGAHAN PENYIMPANGAN SOSIAL

1. Faktor Keluarga
Keluarga merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang anak. Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga yang baik begitu sebaliknya.
2. Faktor Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermainan
Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang untuk melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal dalam lingkungan tempat tinggal yang baik, warganya taat dalam melakukan ibadah agama dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik maka keadaan ini akan memengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik sehingga terhindar dari penyimpangan sosial dan begitu juga sebaliknya.
3. Faktor Sekolah
Sekolah adalah tempat menimba ilmu dan 6 jam dalam sehari seseorang menghabiskan waktunya disekolah maka sekolah harus memberikan pendidikan moral selain memberikan pendidikan umum.
4. Fator Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah sosialisasi yang dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak terpengaruh akibat media massa adalah apbila kamu ingin menonton acara di televisi dengan memilih acara yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa pengaruh tidak baik.


G. PENGENDALIAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DAN PENYIMPANGAN SOSIAL

Pengendalian sosial : Proses yang digunakan oleh seseorang atau kelompok untuk memengaruhi, mengajak, bahkan memaksa individu atau masyarakat agar berperilaku sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat agar tercipta ketertiban.
Pengertian pengendalian sosial menurut para ahli :
1. JOSEPH S. ROUCEK :
Suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana ataupun tidak terencana yang mengajarkan, membujuk atau memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai kelompok.
2. PETER L. BERGER :
Berbagai cara yang digunakan oleh masyarakat untuk menertibkan anggota-anggotanya yang membangkang.
3. HORTON :
Segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat, sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai harapan kelompok atau masyarakat.
4. SOETANDYO WIGNYO SUBROTO :
Sanksi, yaitu suatu bentuk penderitaan yang secara sengaja diberikan oleh masyarakat.
¤ Ciri-ciri pengendalian sosial :
1. Suatu cara/metode atau teknik untuk menertibkan masyarakat
2. Dapat dilakukan oleh individu terhadap individu, kelompok terhadap kelompok, atau kelompok terhadap individu
3. Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan yang terus terjadi dalam masyarakat
4. Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak
¤ Tujuan pengendalian sosial :
1. Untuk menjaga ketertiban social
2. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan terhadap nilai-nilai dan norma-norma sosial di masyarakat
3. Untuk mengembangkan budaya malu
4. Untuk menciptakan dan menegakkan sistem hukum
¤ Sifat-sifat pengendalian sosial :

1. Preventif (Pencegahan) : Pengendalian sosial yang dilakukan sebelum terjadi penyimpangan terhadap nilai dan norma sosial. Contoh :
· Seorang ibu melarang anaknya merokok karena merokok dapat merusak kesehatan
· Polisi menegur pemakai jalan raya yang melanggar rambu lalu lintas
2. Kuratif : Pengendalian sosial yang dilakukan pada saat terjadi penyimpangan. Contoh :
· Seorang guru menegur dan menasihati siswanya karena ketahuan menyontek pada saat ulangan
3. Represif : Pengendalian sosial yang bertujuan mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran. Pengendalian ini dilakuukan setelah penyimpangan terjadi. Contoh :
· Seorang guru memberi tambahan PR dua kali lipat saat mengetahui siswanya tidak mengerjakan PR yang diberikan
¤ Jenis - jenis pengendalian sosial :
1. Gosip atau desas-desus
2. Teguran
3. Pendidikan
4. Agama
5. Hukuman
¤ Cara - cara pengendalian sosial :
1. Persuasif : Pengendalian sosial dilakukan dengan menekankan pada usaha mengajak dan membimbing anggota masyarakat agar bertindak sesuai dengan cara persuasif. Cara ini menekankan pada segi nilai pengetahuan (kognitif) dan nilai sikap (afektif). Contoh :
Seorang guru membimbing dan membina siswanya yang kedapatan menyontek saat ulangan. Guru memberikan pengertian bahwa menyontek itu menunjukkan sikap tidak percaya diri dan kelak di kemudian hari menjadikan ia seorang yang bodoh dan tidak jujur.
2. Koersif : Pengendalian sosial dilakukan dengan kekerasan atau paksaan, biasanya menggunakan kekuatan fisik. Cara ini menimbulkan dampak negatif karena menyelesaikan masalah dengan kekerasan akan menimbulkan banyak kekerasan lain.
Pengendalian dengan cara ini dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1) Kompulsif : Kondisi atau situasi yang sengaja diciptakan sehingga seseorang terpaksa taat atau patuh pada norma-norma. Contoh : Untuk membuat jera para pencopet, apabila tertangkap basah langsung dikeroyok dan dihakimi massa.
2) Pervasi : Penanaman norma secara berulang-ulang dengan harapan bahwa norma tersebut masuk ke dalam kesadaran seseorang, sehingga orang tersebut akan mengubah sikapnya sesuai yang diingnkannya. Contoh : Bimbingan orang tua terhadap anaknya secara terus menerus.
¤ Lembaga Pengendalian Sosial
1. Polisi
2. Pengadilan
3. Adat.
4. Tokoh masyarakat
BeSmart


-Semoga Bermanfaat-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar