Asam
Asam itu
asal ya dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam.
Asam menurut Arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen
ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh
banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+
yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.
No Nama asam Terdapat dalam
1. Asam asetat : Larutan cuka
2. Asam askorbat : Jeruk,tomat,sayuran
3. Asam sitrat : Jeruk
4. Asam tanat : Teh
5. Asam karbonat : Minuman berkarbonasi
6. Asam klorida : Lambung
7. Asam nitrat : Pupuk,peledak (TNT)
8. Asam laktat : Susu yang difermentasikan
9. Asam sulfat : Baterai mobil,pupuk
10. Asam benzoat : bahan pengawet makanan
1. Sifat asam
Suatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap.
b. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
c. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).
d. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam.
e. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai berikut.
• Lakmus biru -> berubah menjadi warna merah.
• Lakmus merah -> tetap berwarna merah.
f. Menghantarkan arus listrik.
g. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen.
Pengelompokan asam:
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Asam
kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya
(asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).
b. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).
Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari. contohnya adalah sebagai berikut:
a. Proses dalam pembuatan pupuk
b. Proses dalam Pembuatan obat-obatan
c. Pembersih permukaan logam
d. Proses pembuatan Bahan peledak
e. Proses pembuatan Pengawet makanan
2. Sifat Basa
Basa
menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah
menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH yang
dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat
menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air (H20).
Inilah Beberapa basa yang sudah dikenal oleh manusia yang dapat dilihat pada tabel berikut
No Nama asam Terdapat dalam
1. Aluminium hidroksida = Deodoran dan antasida
2. Kalsium hidroksida = Mortar dan plester
3. Magnesium hidroksida = Obat urus-urus dan antasida
4. Natrium hidroksida = Bahan sabun
Karakteristik basa:
Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut.
a. Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit.
b. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH”.
c. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7).
d. Bersifat elektrolit.
e. Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai berikut.
• Lakmus merah -> berubah warnanya menjadi biru.
• Lakmus biru -> tetap berwarna biru f. Menetralkan sifat asam.
• Lakmus biru -> tetap berwarna biru f. Menetralkan sifat asam.
Pengelompokan basa:
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Basa
kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar.
Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik.
Contohnya: Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
b. Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil Contohnya: ammonia.
Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari
a. Bahan dalam pembuatan semen.
b. Pembuatan deterjen/sabun.
c. Baking soda dalam pembuatan kue.
3. Garam
Garam
ialah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa dan
ion negatif (kation) asam. Jika asam dan basa tepat habis bereaksi maka
reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralisasi).
Beberapa contoh garam yang dikenal orang sebagai berikut.
NO Nama garam Rumus Nama dagang manfaat
1. Natrium klorida NaCI = Garam dapur Penamabah rasa makanan
2. Natrium bikarbonat NaHCO3 = baking soda Pengembang kue
3. Kalsium karbonat CaCO3 = kalsit Cat tembok dan bahan karet
4. Kalsium nitrat KNO3 = Saltpeter Pupuk dan bahan peledak
5. Kalsium karbonat K2CO3 = Potash Sabun dan kaca
6. Natrium posfat Na3PO4 = TSP Deterjen
7. Amonium klorida NH4CI = Salmiak Baterai kering
Berikut ini ragam indikator:
1. Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhah)
Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam
atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya.
Contohnya: - Ekstrak bunga mawar.
- Ekstrak kembang sepatu.
- Ekstrak kunyit.
- Ekstrak temulawak.
- Ekstrak wortel.
- Ekstrak kol (kubis) merah.
- Tanaman Hydrangea
2. Indikator sintetis yang umum ini digunakan di laboratorium adalah:
a.
Kertas lakmus. Indikator lakmus tidak dapat menunjukkan nilai pH, tetapi
hanya mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat basa atau
asam.
Jika lakmus berwarna merah berarti zat bersifat asam dan jika lakmus
berwarna biru berarti lakmus bersifat basa.
b. Indikator sintesis, yang memiliki kisaran nilai pH adalah:
Nama indikator trayek pH Perubahan warna
1. fenolftalein (pp) 8,3-10 tak berwarna-merah muda
2. Metil orange(Mo) 3,2-4,4 Merah-kuning
3. Metil merah (Mm) 4,8-6,0 Merah-kuning
4. Bromtimol biru (Bb) 6,0-7,6 Kuning-biru
5. Metil biru (Mb) 10,6-13,4 Biru-ungu
1. fenolftalein (pp) 8,3-10 tak berwarna-merah muda
2. Metil orange(Mo) 3,2-4,4 Merah-kuning
3. Metil merah (Mm) 4,8-6,0 Merah-kuning
4. Bromtimol biru (Bb) 6,0-7,6 Kuning-biru
5. Metil biru (Mb) 10,6-13,4 Biru-ungu
3. Indikator universal, yakni indikator yang punya warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14.
Fungsi indikator universal adalah untuk memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat. Mat yang termasuk indikator universal adalah pH meter yang menghasilkan data pembacaan indikator secara digital.
Fungsi indikator universal adalah untuk memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat. Mat yang termasuk indikator universal adalah pH meter yang menghasilkan data pembacaan indikator secara digital.
Karakteristik dari garam:
1. Memiliki titik lebur yang tinggi.
2. Merupakan senyawa ionik dengan ikatan kuat.
3. Dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik.
4. Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral. Sifat ini tergantung dari jenis asam/basa kuat pembentuknya.
Secara umum, proses pembentukan garam dirumuskan sebagai berikut.
Asam + Basa -> Garam + Air
Contoh:
2Cu (s) + 2HCI 2CuCI H2
(logam tembaga) + (asam klorida encer) -> tembaga klorida + (gas hidrogen)
Reaksi kimia lain yang dapat menghasilkan garam adalah:
1.Asam + Basa menghasilkan garam + air
2.Basa + Oksida asam menghasilkan garam + air
3.Asam + Oksida basa menghasilkan garam + air
4.Oksida asam + Oksida basa Menghasilkan garam
5.Logam + Asam menghasilkan garam menghasilkan garam + H2
Indikator, Skala Keasaman dan Kebasaan:
Indikator
adalah senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa.
Indikator digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat
asam atau basa. Selain itu, indikator juga digunakan untuk mengetahui
titik tingkat kekuatan asam atau basa. Skala keasaman dan kebasaan
ditunjukkan oleh besar-kecilnya nilai pH yang skalanya dari 0 sampai
dengan 14. Semakin kecil nilai pH maka senyawa tersebut semakin asam.
Sebaliknya, semakin besar nilai pH maka senyawa tersebut semakin
bersifat basa.
Indikator
dapat terbuat dari zat warna alami tanaman atau dibuat secara sintetis
di laboratorium. Syarat dapat atau tidaknya suatu zat dijadikan
indikator asam-basa adalah bisa terjadi perubahan warna apabila suatu
indikator diteteskan pada larutan asam atau basa
SUMBER 2:
A. Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam
Istilah
asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti
diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali)
berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Seperti
halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga
bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga
sel-sel kulit akan mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan salah
satu sifat zat yang bersifat basa.
Kita
dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang
mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan
merupakan cara yang aman. Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang
baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu
bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan
menimbulkan perubahan warna.
1. Asam
Asam
merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman,
misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat
yang dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah
ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung
atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan
listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion
adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
Sifat
khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti
logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat
korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida
(HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).
Tabel beberapa contoh asam
Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya
bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka
asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.
2.Basa
Dalam
keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik.
Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan
sabun serta deterjen mengandung basa.
Basa
adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat
melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa
umumnya mengandung gugus OH.
Jika
diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup
dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida.
Tabel beberapa contoh Basa
Perbedaan Sifat Asam dan Basa
3. Garam
Orang
mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk
menetralkan asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung
basa yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl).
Umumnya
zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung
bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan
larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari
basa membentuk molekul air.
H+ (aq) + OH- (aq) —> H2O (ℓ)
Asam Basa Air
Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan.
Ion-ion
ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam
yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada
di dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka
ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam
dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa
garam.
Mari kita simak contoh reaksi pembentukan garam berikut!
Asam + Basa —> Garam + Air
Asam klorida + Natrium hidroksida —> Natrium klorida + air
HCl (aq) + Na OH (aq) —> Na Cl (aq) + H2O (ℓ)
Asam Basa Garam Air
Walaupun
reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi
(garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam
bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.
Garam
yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam
normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan
basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4
Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan
disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat.
Tabel beberapa contoh garam
4. Larutan Asam, Basa, dan Garam Bersifat Elektrolit
Ketika
seseorang mencari ikan dengan menggunakan ”setrum” atau aliran listrik
yang berasal dari aki, apa yang terjadi setelah beberapa saat ujung
alat yang telah dialiri arus listrik itu dicelupkan ke dalam air sungai?
Ternyata ikan yang berada di sekitar ujung alat itu terkena aliran
listrik dan pingsan atau mati.
Apakah air dapat menghantarkan listrik?
Sebenarnya
air murni adalah penghantar listrik yang buruk. Akan tetapi bila
dilarutkan asam, basa, atau garam ke dalam air maka larutan ini dapat
menghantarkan arus listrik. Zat-zat yang larut dalam air dan dapat
membentuk suatu larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan
larutan elektrolit. Contohnya adalah larutan garam dapur dan larutan
asam klorida. Zat yang tidak menghantarkan arus listrik dinamakan
larutan nonelektrolit. Contohnya adalah larutan gula dan larutan urea.
Untuk
mengetahui suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik atau tidak,
dapat diuji dengan alat penguji elektrolit. Alat penguji elektrolit
sederhana terdiri dari dua elektroda yang dihubungkan dengan sumber arus
listrik searah dan dilengkapi dengan lampu, serta bejana yang berisi
larutan yang akan diuji. Mari kita lakukan kegiatan berikut untuk
mengetahui apakah asam, basa, dan garam dapat menghantarkan arus
listrik.
B. Identifikasi Asam, Basa, dan Garam
Banyak
sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun
netral. Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu
menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator
asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda
dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat
asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan
indikator atau indikator alami.
Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.
1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus
Warna
kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat
netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan
lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.
2. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami
Cara lain
untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakan
indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti
daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat
digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari
bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam
basa.
Sebagai
contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan
sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral).
Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan
larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna
dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan
mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
C. Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan
1. Kekuatan Asam dan Basa
Kekuatan
suatu asam atau basa tergantung bagaimana senyawa tersebut dapat
diuraikan menjadi ion-ion dalam air. Peristiwa terurainya suatu zat
menjadi ion-ionnya dalam air disebut ionisasi. Asam atau basa yang
terionisasi secara sempurna dalam larutan merupakan asam kuat atau basa
kuat. Sebaliknya asam atau basa yang hanya terionisasi sebagian
merupakan asam lemah atau basa lemah.
Jika
ingin mengetahui kekuatan asam dan basa maka dapat dilakukan percobaan
sederhana. Perhatikan nyala lampu saat mengadakan percobaan uji larutan
elektrolit. Bila nyala lampu redup berarti larutan tergolong asam atau
basa lemah, sebaliknya apabila nyala lampu terang berarti larutan
tersebut tergolong asam atau basa kuat.
Asam kuat
atau asam lemah pada konsentrasi yang sama menghantarkan listrik yang
berbeda. Nyala lampu pada Gambar (a) tampak redup. Ini berarti larutan
yang diuji berupa asam lemah atau basa lemah. Adapun pada Gambar (b)
lampu menyala terang, menandakan bahwa larutan yang diuji berupa
asam kuat atau basa kuat.
2. Derajat Keasaman dan Kebasaan (pH dan pOH)
Pada
dasarnya derajat/tingkat keasaman suatu larutan (pH = potenz Hydrogen))
bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar
konsentrasi ion H+ semakin asam larutan tersebut.
Umumnya
konsentrasi ion H+ pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan
penulisan digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+.
Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara
matematika dinyatakan dengan persamaan
pH = – log (H+)
Analog
dengan pH, konsentrasi ion OH– juga dapat dinyatakan dengan cara yang
sama, yaitu pOH (Potenz Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut.
pOH = – log (OH-)
Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0—14.
a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Jumlah
harga pH dan pOH = 14. Misalnya, suatu larutan memiliki pOH = 5, maka
harga pH = 14 – 5 = 9. Harga pH untuk beberapa jenis zat yang dapat kita
temukan di lingkungan sehari-hari dinyatakan dalam Tabel.
Tabel Harga pH untuk Beberapa Jenis Zat
3. Menentukan pH Suatu Larutan
Derajat
keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator
universal, indikator stick, larutan indiaktor, dan pH meter.
a. Indikator Universal.
Indikator
universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat
menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator
universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.
b. Indikator Kertas (Indikator Stick)
Indikator
kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini
dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai
indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian
dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.
c. Larutan Indikator
Salah
satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil
jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna
jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning.
Contoh
indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein =
pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah
anggur apabila pH larutan di atas 10.
d. pH Meter
Pengujian
sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan
alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH
meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.
Ringkasan Materi
A. Identifikasi Asam-Basa
Asam
dan Basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat
yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa.
Contoh :
1. Kertas lakmus. Kertas lakmus akan berwarna merah dalam larutan asam dan berwarna biru dalam larutan basa.
2. Larutan Indikator. misalnya : larutan fenolftalein (pp), Metil merah, Metil jingga, Brom timol biru
Keempat indikator tersebut memiliki warna sebagai berikut :
Indikator
|
Larutan asam
|
Larutan basa
|
Larutan netral
|
Fenolftalein
|
Tidak berwarna
|
Merah
|
Tidak berwarna
|
Metil merah
|
Merah
|
Kuning
|
Kuning
|
Metil jingga
|
Merah
|
Kuning
|
Kuning
|
Bromtimol biru
|
Kuning
|
Biru
|
Biru kekuningan
|
3. Indikator alami. misalnya :mahkota bunga mawar atau bunga sepatu Ekstrak kol merah (merah tua à asam kuat, kuning à basa kuat)
B. Tingkat keasaman (pH)
Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, larutan indiaktor, dan pH meter.
a. Indikator Universal
Indikator
universal merupakan campuran dari bermacammacam indikator yang dapat
menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator
universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.
b. Indikator Kertas (Indikator Stick)
Indikator
kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini
dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai
indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian
dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.
c. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange =
MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada
pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning Contoh indikator cair lainnya
adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10
d. pH Meter
Pengujian
sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan
alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH
meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.
C. ASAM
Asam adalah zat elektrolik yang bila dilarutkan dalam akir akan membentuk larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Wujud senyawa asam :
- padat
- cair
- gas
sifat-sifat umum asam :
1. korosif, merusak bahan-bahan yang mengandung logam dan bahan-bahan yang terbuat dari marmer, semen
unsur logam + asam gas hidrogen (H2)
marmer + asam gas karbonsioksida (CO2)
2. Rasanya asam
3. Memerahkan kertas lakmus
Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari
- Asam dalam makanan
Makanan yang mengandung asam : jeruk, lemon, nanas, anggur (mengandung asam sitrat dan asam askorbat (vit C)).
o Cuka, saos tomat (asam cuka/asam asetat)
o Minuman bersoda (coca-cola, pepsi, sprite mengandung asam karbonat) dengan reaksi CO2 + H2O à H2CO3
- Asam dalam tubuh
Dinding
lambung menghasilkan asam klorida. Getah lambung mempunyai pH antara 1-
2. Asam klorida dalam lambung ini berfungsi mematikan bakteri yang
terdapat dalam makanan, menciptakan kondisi yang sesuai untuk memulai
pencernaan protein.
- Hujan asam
o Air
hujan bersifat asam pH = 6, hal ini terjadi karena karbondioksida yang
terdapat dalam udara sebagian larut dalam air hujan menghasilkan asam
karbonat
o Air
hujan yang pH-nya kurang dari 5,6 disebut hujan asam. Ini terjadi
karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat asam khususnya
oksida belerang (SO2 dan SO3) dan oksida Nitrogin (NO2).
Oksida belerang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (batubara).
Oksida nitrogin berasal dari asap kendaraan bermotor dan asam industri.
o Kerugian hujan asam :
a. Merusak tumbuhan (hutan). Hujan asam dapat mengubah pH tanah sehingga kondisinya tidak sesuai bagi tumbuhan
b. Mengurangi kesuburan tanah. Air hujan yang asam dapat membilas unsur hara dalam tanah
c. Mematikan biota air. Hujan asam dapat mengubah pH air
d. Merusak bangunan, khusunya yang terbuat dari logam dan batu pualam (karbonat)
- Asam dalam tanah
o di daerah berpasir /lahan gambut tanah bersifat asam
o tanah liat biasanya bersifat sedikit asam
o di daerah tanah kapur, tanah sedikit bersifat basa
o tanah yang baik adalah sedikit asam, yaitu pH 6,5 hingga 7
o tanah yang terlalu asam dapat diolahdengan menaburkan batu kapur (kalsium karbonat) atau kapur (kalsium hidroksida)
- Asam di laboratorium
D. BASA
Basa
adalah senyawa yang dalam larutan rasanya adak pahit dan kalau terkena
kulit terjadi sesuatu seperti lendir. Sifat ini sering kita alami kalau
tangan kita terkena kapur pekat, sifat ini disebut sifat kaustik basa.
Beberapa sifat basa :
1. Berasa pahit
2. Mengubah lakmus merah menjadi biru
3. Basa beraksi dengan lemak menjadi biru
4. Basa menetralkan sifat asam
5. Basa bersifat korosif
Basa dalam kehidupan sehari-hari
1. Soda
api (natrium hidroksida, NaOh) berfungsi untuk melarutkan lemak dan
minyak, sehingga dapat digunakan untuk membuka saluran bak cuci yang
mampat. Soda api juga untuk membersihkan oven, dapat menghancurkan
selulosa sehingga dapat membuka saluran toilet yang tertutup bahan
kertas/tisue
2. Kalsium hidroksida atau kapur (Ca(OH)2) digunakan untuk kapur sirih dan sebagai bahan bangunan (misal, campuran adukan semen)
3. Amonia (larutan NH3) digunakan dalam pembersih muka / kaca
4. Dalam
industri kalsium hidroksida karena harganya murah digunakan untuk
menetralkan tanah yang kelebihan asam, digunakan untuk membuat pemutih,
seperti kaporit/kapur klor. Natrium hidroksidan digunakan dalam industri
sabun, kertas dan rayon.
E. GARAM
Asam dan basa saling menetralkan oleh karena itu, reaksi asam denga basa disebut reaksi netralisasi
Contoh reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari :
1. Kelebihan asam lambung dinetralkan dengan obat antasida (Mylanta, promag)
2. Tanah pertanian yang terlalu asam (tanah gambut dinetralkan dengan kapur (Ca(OH)2) atau batu kapur (CaCO3))
3. Baking
soda dapat menetralkan sengatan lebah yang bersidfat asam, sedangkan
sengatan tawon yang bersifat basa dapat dinetralkan denga asam cuka.
Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut garam. Contoh :
- Garam dapur (NaCl) yang terbentuk dari reaksi antara natrium hidroksida dengan asam klorida.
- MgSO4 (Magnesium sulfat)/garam Inggris à obat cuci perut
- CaCO3 (Calsium Carbonat) à senyawa dalam batu kapur, pualam
- Na2CO3 (calsium karbonat) à soda pencuci
- Al2(SO4)3 (aluminium sulfat) à untuk menjernihkan air
- NaC17H35COO (Natrium Stearat) à komponen utama sabun mandi
-Semoga Bermanfaat-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar