Kamis, 11 Agustus 2016

Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Ulang Biografi


DR
Perjalanan kehidupan umat manusia dalam berbagai peristiwa di muka bumi ini, dari zaman kuno hingga saat ini, adalah bagian dari rangkaian sejarah dunia. Namun, perlu dipahami bahwa hanya sebagian kecil penghuni bumi ini yang mempunyai kepandaian dan kemampuan untuk menentukan arah dan warna perjalanan sejarah dunia. Dengan kecemerlangan pemikirannya, para tokoh dunia itu dapat mengubah atau memberi bentuk baru pada kehidupan manusia. Mereka punya potensi untuk meraut lonjong bulatnya wajah dunia. Sebagai contoh, sebut saja Martin Luther King, yang dikenal sebagai Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik pejuang emansipasi rasial. Dengan melaksanakan perlawanan tanpa kekerasan, dia menentang usaha yang menempatkan orang kulit hitam sebagai “manusia kelas dua” di Amerika.


 

Usahanya ini telah meretas perbedaan serta mengubah Amerika dan pandangan dunia pada rasialisme. Adolf Hitler, yang dijuluki Sang Diktator, turut pula memberi andil dalam perjalanan sejarah dunia. Ia mengubah Jerman menjadi negara militer terkuat dan mengobarkan Perang Dunia II pada 1939. Dia bercita-cita menaklukkan dunia dan sempat menguasai sebagian besar Eropa pada masa itu


Untuk mengetahui apa saja peran para tokoh dunia, peserta didik bisa mempelajari berbagai notulen dan rekaman sejarah dari sejumlah sumber. Pencatatan peristiwa itu termasuk salah satu bentuk teks cerita ulang, sementara notulen perjalanan kehidupan tokohnya disebut biografi, yang dalam buku ini disebut bentuk teks cerita ulang biografi.

Dalam pelajaran ini, sebagai peserta didik, kalian diharapkan dapat menyusun biografi tokoh dunia sebagai teks cerita ulang. Untuk itu, pertama-tama kalian wajib mengamati perjalanan hidup seorang tokoh kenamaan, seperti kepala negara, politikus, ulama besar, pejuang hak asasi manusia, atau seniman besar. Data atau informasinya dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya buku, media cetak, dan/atau media elektronik. Setelah itu, kalian menganalisis semua informasi yang diperoleh, antara lain pekerjaannya, pengabdiannya pada masyarakat, kesalehan dan ketakwaannya kepada Khalik-nya, sikap hidupnya, serta hasil karyanya. Langkah selanjutnya, barulah kalian membangun dan menyusun teks cerita ulang biografi orang yang bersangkutan secara utuh. Agar khalayak ramai dapat mengetahui hasil karya kalian, kalian bisa memublikasikannya melalui media massa, misalnya surat kabar, majalah, atau internet. Dengan demikian, kalian, termasuk khalayak pembaca, akan dapat mengambil hikmah dari pengalaman hidup para tokoh dunia, baik untuk kehidupan pada masa kini atau pada masa yang akan datang.

Perlu dikemukakan disini bahwa dalam pembuatan cerita ulang biografi ada empat tahap pembelajaran teks yang wajib kalian pahami, yaitu:
(1) pembangunan konteks,
(2) pemodelan teks cerita ulang,
(3) kerja sama membangun teks cerita ulang,
(4) membangun atau menyusun teks cerita ulang itu secara mandiri.

Pada pelajaran ini, teks cerita ulang yang akan kalian pelajari adalah biografi tokoh dunia. Kalian akan diajak memahami dan mencermati teks cerita ulang biografi mereka yang turut andil menentukan perjalanan sejarah dunia. Para tokoh dunia ini mempunyai peranan yang besar dalam memberi bentuk kehidupan manusia di muka bumi.

Pernahkah kalian mendengar istilah biografi? Bagaimana pula dengan autobiografi? Tahukah kalian perbedaannya? Pelajaran mengenai biografi ini sudah pernah disajikan saat kalian duduk di kelas VIII melalui tema “Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa”. Pada pelajaran itu sudah diulas perihal biografi—yang memuat identitas pribadi, peristiwa, dan berbagai masalah yang dihadapi—para tokoh nasional yang telah berjuang untuk bangsa dan tanah air tercinta. Biografi ditulis oleh orang lain mengenai riwayat hidup seseorang. Biografi dapat dipaparkan dalam beberapa kalimat, tetapi dapat juga diuraikan panjang lebar dalam bentuk buku. Di pihak lain, autobiografi juga berupa tulisan mengenai riwayat hidup yang ditulis secara lebih mendetail oleh orang yang bersangkutan.

Pada pelajaran ini teks cerita ulang yang akan kalian pelajari khusus tentang biografi tokoh dunia. Sebagai tokoh terkemuka, karya dan sumbangan pemikiran mereka yang luar biasa tentu sudah memperoleh pengakuan dari berbagai kalangan di dunia internasional. Siapa sajakah tokoh dunia yang kalian ketahui? Mengapa mereka disebut sebagai tokoh dunia? Apakah perannya yang luar biasa untuk kehidupan umat manusia? Untuk mengetahui riwayat hidup para tokoh itu, kalian bisa membaca biografi mereka.

Salah satu di antaranya adalah sosok Nelson Mandela, yang memberi contoh mengenai integritas moral dalam suatu perjuangan yang begitu melelahkan. Puluhan tahun lamanya dia mendekam dalam tahanan rezim yang berkuasa. Mandela melawan sikap politik pemerintah yang memperlakukan kedudukan warga kulit hitam sebagai warga kelas rendahan. Setelah Mandela dibebaskan, dia dielu-elukan oleh para pendukungnya hingga terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama di negerinya, Afrika Selatan. Selain Bapak Pemersatu Bangsa, Mandela adalah seorang humanis, pencinta kemanusiaan, dan mempunyai jiwa pemaaf yang luar biasa.

1. Rolihlahla Mandela lahir pada 18 Juli 1918 di Umtata, Afrika Selatan. Ia anak dari seorang kepala suku. Nama Rolihlala kadang diartikan sebagai ‘pembuat onar’, sementara nama Nelson baru lalu ditambahkan oleh guru sekolah dasarnya yang membayangkan suatu kemegahan kerajaan pada nama itu. Masa kecil Mandela cukup damai, ia banyak menghabiskan waktu menggembala atau melaksanakan kesibukan pedesaan yang lain. Ketika ayahnya meninggal, Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik ia diurus oleh seorang sanak keluarganya yang menjadi bupati. Wanita yang pernah mendampingi hidupnya ada beberapa orang, yaitu Evelyn Mase (cerai 1957), Nkosikazi Nomzamo Madikizela atau Winnie Mandela (cerai 1996), dan Graca Machel-Mandela (menikah 1998).

2. Nelson Mandela pernah mengenyam pendidikan di College of Fort Hare, University of South Africa, dan University of Witwaterrand, Johannesburg. Keterlibatannya dalam politik dimulai saat ia keluar dari sekolah College of Fort Hare. Ia mulai melibatkan diri dalam aksi protes mahasiswa menentang tatanan politik yang menempatkan orang kulit putih lebih tinggi dari orang kulit hitam. Keterlibatan inilah yang lalu menentukan jalan panjang yang wajib ditempuhnya dalam memperjuangkan persamaan hak untuk mayoritas orang kulit hitam di Afrika Selatan.

3. Mandela lalu magang pada sebuah biro hukum. Kariernya dalam bidang hukum berlanjut hingga ia bisa menjadi pengacara yang cukup sukses. Namun, selama bertahun-tahun kemudian, ia menyaksikan bagaimana politik apartheid (politik diskriminasi warna kulit) sangat tidak manusiawi. Hanya sebab berkulit hitam orang bisa kehilangan status sebagai manusia. Mandela meneguhkan hatinya untuk melawan semua ini. Ia rela meninggalkan kehidupan desa yang damai, bahkan kariernya sebagai pengacara, untuk memasuki masa depan yang penuh pengorbanan dan penderitaan.

4. Harapan Mandela untuk berhasil sangatlah kecil sebab selama berabad-abad pemerintah kolonial telah mengonsentrasikan semua kekuasaan politik dan militer, akses pendidikan, dan sebagian besar kekayaan di tangan minoritas kulit putih. Kondisi yang mendukung keberhasilan revolusi nyaris tidak ada sama sekali. Rakyat banyak telah dijinakkan dalam kepatuhan, wilayah geografis yang luas merintangi komunikasi dan mobilitas, sementara perang antarras bukan suatu pilihan yang realistis, bahkan bisa menghebohkan.

5. Dalam situasi semacam itu, Mandela memilih jalan tanpa kekerasan sebagai strategi. Ia bergabung dengan Liga Kaum Muda, organisasi pemuda Kongres Nasional Afrika (ANC) pada 1944. Ia mengambil bagian dalam program perlawanan pasif untuk menentang ketentuan agar orang kulit hitam membawa pas jalan dan membuat mereka tetap dalam posisi budak terus-menerus.

6. Pemerintah lalu menggelar peradilan besar-besaran pada para “pengkhianat”, Mandela termasuk di antaranya. Namun, pada 1961 semua itu berakhir dengan pembebasan ke-156 tertuduh. Kemudian, Afrika Selatan “bergolak” sebab pembantaian para demonstran kulit hitam di Sharpeville pada Maret 1960. Akan tetapi, Pemerintah tetap konsisten menghantam oposisi: sebagian besar gerakan pembebasan, termasuk ANC, dilarang. Mandela, yang telah meraih reputasi sebagai pemimpin orang kulit hitam, berjuang di bawah tanah selama lebih dari setahun dan bepergian ke luar negeri untuk mencari dukungan untuk ANC.

7. Ketika Mandela kembali, ia ditahan dan dikirim ke penjara Robben Island selama lima tahun. Namun, ia tetap kukuh, “Sepanjang hidup saya, saya mendedikasikan diri pada perjuangan rakyat Afrika. Saya telah berjuang menentang dominasi kulit putih dan telah berjuang melawan dominasi kulit hitam. Saya mengharapkan demokrasi dan masyarakat bebas yang ideal, memperlihatkan bahwa setiap orang hidup bersama dalam harmoni dan memperoleh kesempatan yang sama. Hal itulah yang ingin saya hidupkan dan saya capai. Jika perlu, untuk itu saya siap mati.”

8. Mandela memikul seluruh tanggung jawab perjuangannya. Di penjara, ia menerapkan sistem mendidik diri sendiri sehingga penjara ini dijuluki “Universitas Pulau”. Saat para napi meninggalkan sel mereka di pagi hari untuk bekerja keras, setiap tim mengangkat seorang instruktur—dalam bidang sejarah, ekonomi, politik, filsafat, atau bidang apa pun. Jam-jam istirahat yang sebelumnya menjemukan diisi dengan aktivitas budaya, dan Mandela mengingat dengan bangga aktingnya sebagai Creon dalam drama Sophocles, “Antigone”.

9. Lebih dari dua dasawarsa berada dalam penjara, Mandela menjadi simbol perlawanan pada apartheid. Para pemimpin dunia terus meminta Pemerintah Afrika Selatan membebaskannya. Sebagai tanggapan atas tekanan dari dalam dan luar negeri, Presiden F.W. de Klerk pada 2 Februari 1990 mencabut pemberangusan ANC dan mengumumkan pembebasan segera Mandela. Pada 1993 Mandela memperoleh hadiah Nobel Perdamaian bersama F.W. de Klerk untuk jasanya menghentikan sistem apartheid. Dia pun pernah menulis buku berjudul yang berjudul Long Walk to Freedom pada 1994.

10. Ketika pemilihan umum demokrasi berlangsung, Mandela terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan (1994). Sebagai presiden, pelbagai hal berat wajib dihadapinya. Hal yang paling berat dihadapinya adalah menghilangkan rasa takut pada kaum minoritas kulit putih. Namun, Mandela terbukti mampu mengatasi persoalan ini sebab integritas moral dan fokus perjuangannya untuk menyatukan satu negara dengan dua warna kulit yang berbeda itu. Mandela membuktikan integritas kepemimpinannya dengan menolak untuk dipilih kembali pada pemilu 1999.

11. Nelson Mandela wafat usia 95 tahun (5 Desembaer 2013) setelah lama dirawat sebab menderita infeksi paru-paru. Jutaan pelayat mengunjungi tempat- tempat ibadah dan balai desa untuk berdoa. Pada acara pemakamannya juga hadir para kepala negara serta para tokoh dunia. Di ibu kota Cape Town, Uskup Agung Thabo Makgoba mengatakan Mandela adalah sebuah bukti nyata bahwa setiap individu mempunyai kekuatan untuk mengubah dunia.

12. Sehari setelah dimakamkan (16 Desember 2013), Presiden Jacob Zuma meresmikan patung besar dengan sosok Mandela yang tersenyum dan mengenakan hem ciri khasnya yang disebut “hem Madiba” di ibu kota Afrika Selatan, Pretoria. Patung perunggu setinggi sembilan meter dengan berat 4,5 ton ini diresmikan di pekarangan gedung pemerintah Union untuk menghormati pahlawan antiapartheid itu. Di gedung inilah kepala negara di zaman apartheid menandatangani banyak undang-undang rasial yang dimengenai Mandela. Namun, di tempat ini pula Mandela diangkat menjadi kepala negara kulit hitam pertama untuk Afrika Selatan. Patung itu menggambarkan Mandela dengan lengan terbuka yang melambangkan kesatuan dan rekonsiliasi.

13. Nelson Mandela mempunyai sifat pemaaf yang luar biasa. Sudah sepantasnya sosok yang bersahaja ini dihormati dan dikenang banyak orang di penjuru dunia. Perjuangan yang mendobrak kekuasaan apartheid di Afrika Selatan itu meninggalkan pelajaran berharga untuk dunia.

(Diadaptasi dari Ready Susanto, 2008, 100 Tokoh Abad Ke-20 Paling Berpengaruh, Cetakan II, Bandung: Penerbit Nuansa, hlm. 217—219)

Setelah kalian membaca teks cerita ulang biografi “Nelson Mandela: Sang Pemaaf Peruntuh Apartheid” itu, coba kalian diskusikan beberapa hal berikut.

1. Dapatkah kalian membayangkan seperti apa sosok Nelson Mandela itu?
2. Coba kalian ceritakan. Layakkah dia disebut sebagai seorang tokoh dunia?
3. Berikan alasan kalian. Setujukah kalian dengan sifat pemaaf Nelson Mandela itu? Mengapa?
4. Apakah kalian mengenal tokoh dunia lainnya? Siapa saja?
5. Mengapa mereka disebut sebagai tokoh dunia? Apa yang telah mereka lakukan?
-Semoga Bermanfaat-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar